Rabu, 22 Mei 2019

Pentingnya Menghidupkan Impian untuk Mahasiswa Salah Jurusan (supaya bisa bertahan at least IPK kalian diatas 3)

"wah, selamat ya sudah bisa masuk ke jurusan teknologi hasil pertanian. btw, prospek kerjanya nanti gimana?"

itu adalah pertanyaan paling banyak yang aku dapatkan setelah sah menjadi mahasiswa baru di fakultas teknologi pertanian brawijaya pada tahun 2016 silam. jawaban apa yang aku ungkapkan?

"alhamdulillah, banyak kok. bisa masuk ke BPOM, jadi dosen, masuk ke industri, atau penelitian gitu deh"

selalu aku jawab begitu. selalu.

tapi apa kata hati sebenarnya?

"GATAU WOI, AKU SALAH JURUSAN"

hahaha. iya, benar. aku yang sudah menginjak tahun ke 3 ini sebenarnya adalah produk salah jurusan ketika SBMPTN, lah kok bisa? kan SBM? yaa namanya juga pas itu ngebet banget masuk yang namanya FAKULTAS KEDOKTERAN UB. HARUS DI UB (atas request orang tua) dan alhasil, pilihan kedua jatuh ke prodiku sekarang, dan pilihan ketiga gatau dah. sudah lupa. pokok cap cip cup passing grade. ehee (jangan ditiru).

nah, bagaimana perjalanan perkuliahanku selama ini? bisa dibilang kurang seimbang. antara akademik, prestasi, dan organisasi. bayangkan saja, selama di prodi ITP ini, mata kuliahnya didominasi dengan kimia, dimana kimia adalah mata pelajaran anti-tidak-remed pertama. kedua? matematika.HAHAHA. matilah aku, dimana aku kaget banget waktu memasuki semester 3 hingga 5. whoaaa IP-ku semakin lama semakin turun, turun, hingga dibawah 3. iya, dibawah 3. :') (tenang rek, IPK-ku masih diatas 3, -___-)

"halah lin, gapapa, orang kamu juga sering menang lomba, jadi mawapres malah"

itu adalah komentar tersering teman-teman sekitar yang pikirannya selalu mengambil sisi positif suatu kejadian. hehe but thank you, i woof y'all!

nah, GIMANA sih aku masih bisa bertahan hingga tahun ketiga ini? dan memutuskan tidak mengambil SBMPTN di tahun kedua maupun ketiga? karena sebenarnya AKU MENCARI-CARI ALASAN UNTUK TETAP BERTAHAN. hal ini berbeda dengan memiliki alasan/tujuan ya teman-teman.. diposisiku, aku masih MENCARI-CARI dan menganggap hal itu benar. so, i pretend that those kind of dreams are real. but i actually still dont know and doubt about it. hiks.

Nah, gimana ceritanya aku mencari-cari alasan untuk bertahan, dan apa efeknya?

so, let me tell you a story. pertama jadi maba, aku ngeliat bahwasanya FTP ini kating-katingnya jebolan PIMNAS semua, lomba karya ilmiah, penelitian. Wah, bisa nih dijadikan alasan. batinku. mulai dari situ, aku mencoba untuk menyelami lebih dalam mengenai kompetisi PKM, struggling disana, daan alhamdulillah membuahkan hasil. seneng dong jadinya~ ehehe. jadiii hal yang kalian bisa lakukan adalah

1. mencari-cari alasan untuk berbuat baik berdasarkan lingkungan kalian.
coba lakukan apa yang biasanya lingkungan kalian lakukan dan hal itu dapat memberikan rasa "puas" ketika kalian sudah bisa melakukannya. misal, di fakultas kalian banyak debate atau MUN, coba ikuti, atau banyak yang bikin bisnis, coba ikuti.. sampai kamu ada di satu titik "wah, akhirnya aku bisa sama seperti lainnya" nahh kalau misalnya gapernah menang gimana? opsi A. evaluasi, coba lagi. opsi B. cari kegiatan lain yang masih banyak di lingkungan kalian.

hal ini akan sangat membantu kalian untuk tetap bertahan karena kalian sudah dapat membuktikan eksistensi kalian di lingkungan kalian. sebagai sifat dasar manusia yang menginginkan pengakuan, akan lebih banyak orang di lingkungan kalian yang memiliki kegiatan yg sama dengan kalian dan tahu bahwa kalian ada.

2. tetapkan road-map kalian walaupun bukan murni keinginan kalian.
Nah, ini adalah salah satu cara yang menurutku sedikit riskan. jadi, kalian harus bisa menargetkan apa yang harus kalian lakukan selama 1,2,3 tahun kedepan saat berkuliah. mungkin kalian berfikir, "apa yang harus aku capai ketika aku gatau di jurusan ini ngapain aja?" nahh maka dari itu disini kalian harus tau idealisme dari jurusan kalian. misal, kalau elin berasal dari agrokompleks yang mana identik dengan penelitian, maka hal itu yang akan elin jadikan roadmap. walaupun pada awalnya elin ragu dan takut. tapi alhamdulillah kesampaian juga. ohiya, kenapa hal ini riskan? karena kalian harus MEMBENTUK POLA PIKIR bahwa ini benar-benar yang kamu inginkan, dan kamu BISA melakukannya. memupuk rasa IKHLAS itu HARUS! ingat! hal ini agar kamu bisa mencari titik nyaman di jurusan kamu yang salah jurusan. hehe. walaupun pada akhirnya di tahun ketiga ini penelitian bukan passion utama elin (baru menyadari setelah 2 tahun berkutit)

nah temen-temen, sepertinya itu dari segi non-akademik semua ya? akademiknya gimana nih? nah, ini adalah salah satu kesalahan fatal elin yang baru elin sadari mau semester 7 dan udah gak ada mata kuliah wajib lagi wkwk. KESALAHAN elin adalah TIDAK MENETAPKAN IMPIAN YANG MEMERLUKAN IPK TINGGI. wkwk. iya.. dulu mikirnya yaudalah, selama aku bisa masuk lab, tetep ikut lomba, aman.. sampai lupa ternyata IPK itu sangat amat penting. alhasil? aku hampir gak pernah niat belajar ketika ujian. boro-boro belajar, mending searching event lomba. pada akhirnya aku menyesal sejadi-jadinya. sehingga, tips ketiga adalah

3. Tetapkan impian sesuai dengan mata kuliah yang kalian ambil
nah, gimana kalau semua mata kuliahnya gak ada yang kita suka? belajarnya gak bisa maksimal dong? iya, bener. tapi hal itu bisa kalian ubah dengan menetapkan cita-cita kalian setelah lulus. kalian harus yakin atas cita-cita kalian itu dengan membuat pros dan cons. kemudian kalian harus yakini bahwa cita-cita itu harus membutuhkan penguasaan keilmuan dari jurusan kalian.
kalau belum ada gambaran cita-cita, paling gampang adalah... berfikirlah kalian setelah lulus harus S2 di luar negeri. yakini itu bahwa kalian harus bisa dan hal itu membutuhkan IPK tinggi. niat kalian yang awalnya kalian buat-buat, pada tahapan ini pelan-pelan harus kalian jadikan niat murni dalam hati kalian. kenapa? karena niat yang kuat akan diiringi dengan kesungguhan hati dan teguhnya perjuangan. at the end, Tuhan akan lebih mudah membantu kalian karena ihtiar keras kalian.

jadi.. apa hal yang menyadarkan elin untuk erfikir akademik juga penting? well, karena aku berniatan untuk bekerja dengan orang-orang hebat yang mengetahui situasi mengenai pangan.. masak aku gatau apa-apa tentang hal itu? hehe,

yasudah itu ya teman-teman, semoga membantu untuk kalian yang masih merasa salah jurusan. ohiya, satu kunci juga untuk menerapkan ini


JANGAN MALES. JANGAN WACANA.

sekian, terima kasih. xoxo


Minggu, 28 April 2019

Mawapres?

Ma-wa-pres. satu kata dimana mungkin terasa asing bagi kalian, atau mungkin terasa "wah" haha ayo kita tertawa terlebih dahulu. Alhamdulillah pada tahun 2019 ini, elin bersama 15 teman teman lainnya mendapatkan kesempatan dan amanah menjadi mahasiswa berprestasi (mawapres) Universitas Brawijaya. walaupun namanya juga mawapres, tapi kami ber-16 setuju bahwa mawapres adalah mahasiswa stress atau mahasiswa penuh pressure. wkwk. santai lahh~

pada postingan kali ini aku akan membahas tentang pengalaman dan hal apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang mawapres.

jadi, apa sih mawapres itu?

jadi sebenernya, mawapres adalah salah satu kompetisi yang diadakan oleh kemenristek dikti untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Nah, yang membedakan mawapres dengan kompetisi lainnya adalah bersifat individu. iya. individu, sendirian. hal ini menjadikan jika kalian menjadi mawapres, kalian akan mewakili universitas kalian di tingkat Nasional. Nah, untuk menuju ke tingkat nasional, kalian harus mengikuti beberapa tahapan. pada postingan ini aku akan membahas tahapan seleksi di Fakultas Teknologi Pertanian hingga Universitas Brawijaya. jadi, perbedaan mungkin saja terjadi di jurusan, fakultas, dan universitas yang berbeda.

mula-mulanya, seleksi diadakan dalam tingkatan jurusan. hal yang perlu dipersiapkan meliputi pemberkasan seperti transkrip nilai, fotokopi sertifikat, rangkuman prestasi, dan karya tulis.
setelah itu, berkas yang lolos akan dilanjutkan ke tingkat fakultas. pada tingkat fakultas, akan diperoleh nama-nama perwakilan setiap jurusan. pada tahapan ini, yang membedakan dibanding tingkat jurusan adalah kita akan melaksanakan presentasi mengenai karya tulis yang kita bawakan dan tentunya dengan menggunakan bahasa inggris. bahasa inggris menjadi salah satu faktor penentu dalam penilaian loh teman-teman. tapi tenang, karya tulis yang diajukan masih dalam bahasa indonesia, kok. selain presentasi menggunakan bahasa inggris, adapula tanya jawab dan presentasi mengenai track record kalian mulai dari menjadi mahasiswa baru hingga sekarang, tentunya dengan bahasa inggris juga.

kemudian, akan diambil satu mahasiswa yang akan mewakili fakultas ke jenjang universitas.
-curcol section-
sebenernya nggak pernah nyangka bisa mewakili FTP menjadi mahasiswa berprestasi ke tingkat universitas. yaa walaupun emang siapa sih yang nggak pingin jadi mawapres? tapi tetep, aku adalah manusia dengan tingkat insecure yang cukup tinggi. but alhamdulillah, i made it.

nah, di tingkat universitas kali ini seleksi semakin ketat, ada seleksi desk evaluation mengenai keaslian sertifikat, kemudian presentasi karya tulis dengan bahasa inggris untuk menentukan 5 besar. alhamdulillahh pada tahun ini 5 besar mawapres berhasil diamanahkan kepada Fakultas Teknologi Pertanian (Elinna Primadiani), Fakultas Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (Mas Adam Lukman Chaubah), Fakultas Pertanian (Moch. Alawy Saiful Anam), Fakultas Ekonomi Bisnis (M. Farhan Azis), dan Fakultas Teknik (Yusril Fatahilmi).

setelah itu, kami berlima melaksanakan presentasi kembali dimana lebih menekankan kemampuan berbahasa inggris dan melaksanakan tes kepribadian. jadi, menjadi mawapres juga harus memiliki kepribadian yang baik? tentu sajaa. setidaknya kalian harus tau apa yang kalian lakukan, bisa mendeskripsikan diri kalian sebenarnya seperti apa.

nah, selagi menunggu hasil 3 besar, kami juga ada pembuatan video profil mawapres yang dibantu oleh pihak EM UB. terima kasih! setelah itu, pengumuman 3 besarpun tiba. kali ini yang lolos adalah

 Fakultas Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (Mas Adam Lukman Chaubah), Fakultas Pertanian (Moch. Alawy Saiful Anam), dan Fakultas Teknik (Yusril Fatahilmi).

awarding night pun tiba, acara ini merupakan malam penganugerahan dimana 3 besar akan menampilkan presentasi karya tulis ilmiahnya di depan publik yang kemudian akan disusul pengumuman untuk mahasiswa berprestasi utama. pada tahun ini, yang mengemban amanah UB untuk mawapres nasional jatuh ditangan FMIPA! wah, selamat! adapun mahasiswa favorit hasil polling mahasiswa didapatkan oleh FT! selamat juga!

Alhamdulillah, FTP mendapatkan harapan 1 dan FEB untuk harapan 2.

berikut adalah secuplik awarding night




Alhamdulillah, semoga kedepannya kami selaku mawapres UB bisa memberikan kebermanfaatan dan menjadi penyemangat teman-teman untuk selalu berprestasi.


semangat!




Kamis, 07 Februari 2019

#part2NYC Salju pertama setelah badai

Dulu waktu aku masih kecil sering berpikiran bahwa salju itu seperti bunga es pada freezer. sering mengambil bunga es di dinding freezer, menyatukannya sehingga berbentuk seperti bola salju. ketika sudah lelah bermain bentuk, langsung kumasukkan saja bunga es itu kedalam mulut dan berhenti ketika mama sudah berteriak "MBAAKKK, HAYO MAINAN APAA"

sering juga sebelum aku mengenal sifat sifat benda, terutama sifat es, aku pernah berpesan kepada saudara sepupu nan jauh di jerman untuk membawakanku pulang sebongkah salju. ketika ditanya mau ditaruh dimana, dengan polosnya aku menjawab "ditaruh dibotol, biar awet" antara bodoh dan polos memang beda tipis. hehe

masuk ke Sekolah Dasar ketika sudah bisa membaca dan memhami arti gambar, aku selalu takjub melihat berbagai macam bentuk salju yang seperti kristal kecil. akupun sempat tidak percaya hingga mamaku mencekokiku dengan buku "keajaiban air" dari situ aku tau bahwa salju itu air dan bentuk mereka beragam. jika ingin minum air harus baca basmalah agar bentuk kristalnya indah, dan aku menyimpulkan bahwa jika ingin makan salju juga harus baca basmalah. oke.

Alhamdulillah, Allah memberikan petunjuk dan pembelajaran ketika umur sudah menginjak 19 tahun. ternyata, salju itu memang bentuknya kristal. hal ini aku ketahui dari butiran salju di jendela pesawat menuju New York kala itu. kurang lebih ini bentuknya


aku sudah berfikir bahwa nanti akan ada salju lainnya ketika hendak mendarat di NYC, alhamdulillaah, ternyata benar bahwa salju itu berwarna putih jika kalian melihatnya dari kejauhan. kurang lebih ini bentuknya

kesan pertama melihat salju dari atas pesawat? hmm semuanya putih, hingga aku tidak bisa membedakan satu rumah dengan rumah lainnya. jalanan juga tertutup salju sehingga susah untuk mendeskripsikan itu jalan atau lapangan? salju lainnya yang aku temui adalah ketika naik semacam skytrain dari bandara menuju kota. 

sungguh indah, bukan? 

sebagai anak asia yang baru pertama kali menghadapi musim salju, aku takut terkenal thermal shock sehingga nanti jangan jangan bisa sampai mimisan. aku masih takut akan adanya badai salju yang beritanya akan terjadi ketika aku sampai di NYC. qodarullah, alhamdulillah ternyata kami sampai di NYC H+1 setelah badai salju terbesar di musim ini. fyuh~ dan badai tersebut berefek pada jalanan yang tertutupi oleh salju semuuuuuannyyyaaaaa....


kesan terhadap salju? dia dingin, tapi indah untuk dinikmati. kayak kamu, eheeewwww.

semoga kita semua bisa diberi kesempatan oleh Allah untuk melihat salju dan menyadari bahwa Allah itu memang Maha. 

Selasa, 05 Februari 2019

Perbedaan Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) , Invention and Exhibition, dan Research Grant.

-Halo, aku Elinna Primadiani dan biar lebih akrab panggil aja Elin. disini aku bakal share ke kalian apasih perbedaan antara LKTI, Invention and Exhibition dan Research Grant. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi sejak duduk di bangku perkuliahan semester 2 hingga semester 6. Aku memang belum expert beginian, tapi disini juga nanti aku bakal bahas mana sih yang harus diprioritaskan selagi kalian menjadi mahasiswa. semoga bermanfaat!

1. LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah)
ini adalah salah satu ajang yang paling aku suka dari kelas 2 aliyah (SMA) walaupun pas jaman SMA aku BELUM PERNAH MENANG SAMA SEKALI. Tapi aku percaya setiap orang memiliki time frame nya masing-masing. OKE! jadi, yang mengadakan LKTI itu banyak banget, disini LKTI aku bagi menjadi dua (berdasarkan pengalaman) tingkat regional, nasional, dan internasional. bedanya dimana?

Regional :  Regional itu maksudnya lomba Se-Kota Malang, Se-Malang Raya, Se-Jawa Bali. biasanya yang ngadain itu bisa dari LKM (Lembaga Kreativitas Mahasiswa), fakultas sebuah universitas bahkan universitasnya sendiri (jarang banget kalau ini), bisa juga yang mengadakan itu dari lembaga seperti Koran Kota, atau Pemerintah Daerah. Nah, setiap lomba memiliki persyaratan dan urutan seleksi yang berbeda. biasanya nih, BIASANYA itu alurnya gini..

Daftar - Kirim Abstrak - lolos abstrak - bayar (buat lolosnya, kadang ada, kadang enggak) - kirim full paper - presentasi di tempat perlombaan - pengumuman.

inget ya! setiap lomba beda!

nah, enaknya lomba LKTI di regional itu :
a. Nggak perlu ngeluarin banyak duit buat biaya transportasi
b. biasanya dapet duit walaupun gak sebanyak nasional
c. sedikit saingannya (kecuali ada beberapa lomba di Malang Raya yang saingannya minimal pendanaan PIMNAS, iya!)

gak enaknya apa? sebelumnya ini pendapat pribadi sih, jadi maaf ya kalau ada yang tersinggung.
a. Gabisa jalan jalan ke tempat baru dong
b. duit bantuan dari fakultas dikit (banget)
c. tingkat kebanggaannya kurang
d. biasanya menganggap sepele pas final
e. hadiahnya gak sebanyak nasional
f. NILAI UNTUK PRESTASI DI FORM MAWAPRES DIKITTTT (ini info bagi kalian yang mau maju jadi Mawapres [mahasiswa berprestasi] doain gw doongg)

Nasional : nah kalau ini yang paling sering muncul di setiap poster di mading atau OA lomba di instagram atau facebook hehe. tingkat nasional, seluruh Indonesia tercintaa. Biasanya yang menyelenggarakan lomba ini dari LKM sebuah fakultas di Universitas, Fakultas itu sendiri, atau bahkan sebuah instansi. Ini adalah lomba dengan ke gregetan yang bikin nagih. kenapa? soalnya kesempatan kalian buat lolos abstrak aja kadang kadang 50-50. alurnya gimana sih? hampir sama kayak regional.. cuman kalau nasional biasanya ada biaya tambahan waktu kalian bakal masuk final (yang gak dicantumin di buku panduan di awal wkwk gw jg pernah jadi panitia keleus)

tapi banyak enaknya lohh seperti
a. Menjelajahi kota yang belum pernah kita kunjungi
b. biasanya ada field trip
c. biasanya dapet LO (kenalan bertambahhh)
d. ajang mendapatkan link/kenalan dari universitas yang jauh jauh dari kampus kita
e. vibes kompetisinya kentel bangett,
f. elin niat syekali ikut kompetisi iniii
g. belajar untuk mematangkan ide yang disampaikan hingga prototype
h. mengetahui sifat asli anggota tim kalian
i. hadiahnya ada fresh moneynya lohh (balik modal cukup)

tapi ada juga sisi gaenaknyaa
a. dispen kuliah lama, ketinggalan kuliah gituu
b. harus ngeluarin uang lebih banyak
c. orientasi juga untuk menang karena biar bisa muter uang (akan aku jelaskan di post selanjutnya)
d. capek (halah)

berikut adalah foto aku dan tim saat lomba KTI Nasional di UI 2017

dapet kenalan dongg..

Alhamdulillaah, makasih rekk

TIPS :
kalau LKTI regional dan nasional, hal pertama yang harus kalian cek adalah kesesuaian ide kalian dengan tema lomba. selain itu, HARUS BAGUS DI PRESENTASI kalau kalian sudah masuk babak final. Karyanya harus gimana? selain idenya terbarukan dan goalsnya jelas, semuanya adalah terletak di abstrak kalian dan latar belakang. bagusin itunya dulu, baru ngerjain bab 2 dst hehe. inget yaa, GOALS DAN KEBERMANFAATAN JELAS.

FAQ: kapan harus ikut event ini? MULAI AJA SEJAK MABA! JANGAN TAKUT!

INTERNASIONAL : nahh, ini agak berbeda. soalnya kalau tingkat internasional ituu banyak sedikit bedanya. mulai dari apa yang diminta dari penyelenggara. biasanya bisa berupa pitch atau paper (gak lebih dari 15 halaman, itu udah sama hasil). pitch itu maksudnya kita sudah disediakan draft terus kita disuruh ngisi itu secara online, atau biasanya disuruh nambahin video gitu.. jadi kita sekalian presentasi singkat tentang ide kita. nahh kalau yang disuruh pake paper, itu biasanya spasinya gede, halaman dikit dan NGGAK ADA KETENTUAN KUDU ISINYA APA AJA. agak bingung sih ya sebenernya.. tapi tingkat pengetahuan kalian bakal diuji disitu.

enaknya lomba tingkat inter nihh
a. otomatis, kalau diluar negeri finalnya bisa jalan jalan dongg
b. kalian bakal lancar ngomong bahasa inggris karena terpaksa kudu bisa ngomong, gak cuman buat presentasi aja dong
c. kekompakan tim benar benar dibentuk disini
d. prize nya gede pakek bangett
e. dapet kenalan bule of coursee
f. gak ribet buat papernya tapiiii ya harus jelas dan runtun
g. reward gede banget dr fakultas dan universitas
h. POIN BUAT MAWAPRES GEDE DOONNGG

nggak enaknya apa ya?
a. stok sabar lebih (EH, bukan kelemahan kan ini? wkwk)
b. nutupin duit bantuan yang belum cair dulu
c. berusaha keras untuk dapet sponsor kalau gak ke cover dari univ

Alhamdulillah pernah juga merasakan menang lomba ini,,



TIPS : Kalau bisa, kalian kalau ikut lomba tingkat ini sudah harus ada produk jadi, setidaknya prototype yang bisa dipertanggung jawabkan. orang luar biasanya lebih suka hal yang SIMPLE TAPI IMPACTnya GEDE. ide yang mudah dibikin tapi unik dan gak dipikirkan banyak orang. cari lomba inter di indo biar bisa lebih hemat.

FAQ : Kapan bisa ikut lomba ini? ketika kalian sudah sanggup mempertanggungjawabkan produk atau ide kalian. 

okee itu informasi seputar LKTI, lanjuutttt


2. Invention and Exhibition

maaf sebelumnya yaa teman teman, aku menjelaskan ini berdasarkan fakta dan pengalaman pribadi.
jadiii kalau nama "lomba"mu ada ini, kemungkinan besarnya adalah SEMUA DAPET MEDALI, which is itu bisa kalian AJUKAN SEBAGAI REWARD, nambah point lomba internasional di CV kalian, ataupun buat foto ngisi feeds instagram. jadii dalam acara ini meskipun semua dapet medali yang dibagi menjadi emas, perak, perunggu, mereka juga akan mengejar award tertinggi yaitu biasanya THE BEST OVER ALL, GRAND PRIZE. jujur dalam hati terdalaaammmm aku NGERASA BUKAN LOMBA. bentarr, NGERASA lohyaa.. ini pertimbangannya, hasil akhir kalian tentukan sendiri

plusnyaa
a. kalian dapet medali semua (kecuali special grand prize itu yang rare dan butuh perjuangan ekstra buat dapetinnya)
b. jalan jalan keluar negeri dongg (banyak bgt event ini diluar)
c. nilainya sudah WAH di CV kalian
d. prosesnya mudah banget buat kalian ikutan. soalnya tinggal bikin abstrak doang dan form, kalian bisa dipastikan bisa berangkat
e. kalian bisa keliling2 pameran (exhibition) biar membuka pikiran dan mencari ide

minusnya
a. MAHAL BANGET. PERCAYALAH
b. nggak ada hadiah duit
c. biasanya nggak nge cover penginapan dsb
d. saingannya banyak banget
e. harus nunggu pameran lamaaa sampe 3-5 hari
f. sistem penjuriannya biasanya langsung di booth. 

sejujurnya aku kurang merekomendasikan acara ini karenaaa yaa gregetnya beda banget dibanding LKTI. tapiii softskill kalian diasah disini karena kalian bisa pergi keluar negeri tanpa orang tua. 
Alhamdulillah, pertama kali ikut invention seneng banget dong dapet gold, ehh ternyata buanyak yg dapet gold juga :(


ikut lagi invention, 

jadi sistem penjuriannya ditempat stand itu rek,dan tempatnya sempit hiks. hasilnya gimana yang invetion difoto kedua? besok baru pengumuman hehe. tapi setidaknya, kalian harus wajib nyoba setidaknya satu kali untuk ikut invention dan exhibition ini...

3. Research Grant
nahhh ini nih lomba paling menguntungkan, khususnya kalian yang semester tuaa seperti sayaa hhohoohooo. jadi ini adalah perlombaan yang biasanya diadakan oleh instansi, perusahaan, NGO. dapetnya apa? biaya penelitian yang dikasi mereka ke kitaa. sekalian buat skripsi apa boleh? bolehhh.. ini fresh money nya yang dikasi bener bener nggak nanggung, bisa aja sampai 100 juta. UANG UMMAT WOIII BUKAN HURA HURAA
tahapannya gimana? biasanya ginii

abstrak - proposal penelitian - presentasi - menang - dapet duit - penelitian - monitoring - pertanggungjawaban

ada jugaa yang habis kalian presentasi, dapet duit, presentasi lagi, baru kalian dinobatkan sebagai pemenang (penelitian minyak kelapa) 

TIPS : bikin penelitian yang impactnya gede banget dan masuk akal untuk direalisasikan. perhitungkan juga perusahaan yang kasih kamu uang bisa dapet apa aja dari penelitianmu ituu..
 alhamdulillaahh



nahh itu tadi adalah gambaran dari kompetisi yang setidaknya harus kamu coba selama jadi mahasiswa. semoga membantu, dan maaf kalau ada pihak yang tersinggung, hehe. kalau ada pertanyaan dan sharing bisa hubungi aku di ig @elinnaprimda

thank you and keep shinning 




Jumat, 01 Februari 2019

Perjalanan menuju Bangkok. Drama Kereta #2


6 jam sebelum keberangkatan kereta api
Pada pukul 6 pagi, paperku belum selesai daann dosen pembimbing menginginkan untuk dikumpulkan pagi, setelah bernego riaa akhirnya diundurlah jam pengumpulan menjadi pukul 11 siang. Siap! Hal ini menjadikan aku harus mereschedule kereta ku, karena aku juga belum packing hehe (emang ya, jangan ditiru). Pukul 06.15 aku bergegas menuju stasiun kereta malang kota baru untuk membeli tiket dari loket go show. Yaa alhamdulillah aku harus membeli tiket kereta eksekutif dengan harga 600 ribu. Sama dengan pesawat SUB-CGK bukan? Wkwk, sebenarnya mau aku refund untuk tiket keberangkatan ini, namun tidak jadi karena lama menunggu temanku mengirimkan kode booking (maaf ya, its okaiii)

Malang akhir akhir ini hujan, namun 2 hari belakangan Malang belum terkena hujan sama sekali. Namun, hari ini berbeda. Pagi setelah kembalinya aku dari stasiun dan sampai di kampus, sekitar pukul 9 pagi hujan mengguyur Malang dengan derasnya. Paper sudah aku selesaikan pukul 10 pagi dan aku menerobos hujan untuk mencetak beberapa berkas lainnya yang harus aku kumpulkan untuk mahasiswa berprestasi.

45 menit sebelum keberangkatan kereta api.
Kereta jayabaya yang teman temanku naiki akan berangkat pada pukul 11.45 pagi, setelah aku mengkumpulkan berkas pada pukul 11 tepat, aku mengecek group line kami dan ternyata tinggal lidia yang belum dating. “sudah OTW” katanya. Akupun lega dan langsung pergi untuk menukarkan uang dari rupiah ke baht. Pukul 11.30 aku mengecek hape lagi ternyata lidia yang tadi bilang OTW ternyata mengalami permasalahan dengan drivernya. Tepat 11.25 sang driver me-cancel pemesanan. Okee kita mulai panik karena kondisi di Malang hujan. Biasanya, karena hujan, aplikasi taxi online pun mengalami high fare yang mengakibatkan susah mendapatkan driver. Hiks
11.42 aku mengecek hape lagi, banyak chat antara elvia, avi yang menyebutkan lidia untuk segera dating.

“ayoo lid!!”
“lid! Gerbong udah ditutup nih, kamu dimana?”
“liddddd ayooo 11.43 udah di prit2 iniii..”
Tidak ada respon dari lidia
“lidd aku taruh boarding pass mu di peron masuk, nanti ambilen kalau telat”
“lidd sampai mana? Kereta udah mulai gerak”
“lidddd, langsung nyusul di stasiun berikutnya yaa, stasiun lawang maaf, semangat lid”

11.46
Lidia : “rekkk aku baru sampai stasiunn” 😭

Ketika kereta berangkat pukul 11.45
Siap.

11.47
Aku memutuskan untuk menyusul lidia ke stasiun untuk menenangkan dia sejenak dan berjaga jaga apabila dia tidak memiliki uang untuk membeli tiket. Alhamdulillah dia masih ada beberapa uang sehingga dia membeli tiket yang satu keberangkatan denganku. Akupun kembali ke kosan untuk menyelesaikan packing dan mengurusi surat dispen. Iya, dispen belum keurus. Hehe. Luar biasa, bukan?

13.45
Aku berangkat ke stasiun malang kota baru dengan membawa satu koper dan satu tas ransel. Cukup simple menurutku. Alhamdulillah kali ini kami tidak ketinggalan kereta. Lidia yang masih sedikit shock sudah duduk tenang di dalam kereta dan akupun menghabiskan sarapanku pada pukul 14.15 sekarang, kereta bima dari Malang menuju Jakarta pun melaju.

Bangkok, jika kalian ingin pergi ke Bangkok


Maka saya berharap kalian tidak bernasib sama dengan saya, lebih tepatnya semoga kalian bernasib lebih baik dibanding dengan saya dan tim saya.

Kami adalah sekelompok mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang punya mimpi untuk bisa keluar negeri. Tim kami terdiri dari 4 mahasiswi dari fakultas teknologi pertanian dan 1 dari fakultas kedokteran. Ya, kami satu tim berisikan perempuan semua. Apakah enak? Tentu saja, dan hal ini saya katakan tanpa ada rasa sarkasme. Sebenarnya, diantara kami berlima, sudah ada satu anak yang pernah ke Thailand sebelumnya, lebih tepatnya satu bulan sebelum keberangkatan kami. Disitu rasanya kami sudah merasa aman dong, dimana kami bias mengandalkan dia untuk personal tour guide. Hehe, saying disayang, ternyata dia ke Thailand tujuannya ikut liburan dan itu dengan bantuan travel agency. Otomatis, dia taktahu menahu banyak mengenai Bangkok. Oke next.
Perjalanan kami dimulai dari pembelian tiket dari Malang-Jakarta untuk tanggal 30 Januari 2019. Kenapa? Karena pada saat itu tiket pesawat Jakarta-bangkok untuk tanggal 31  Januari 2019 sedang diskon dengan penerbangan air asia PP hanya sebesar 1.8jt saja. Luar biasa bukan? Bagi kalian yang ingin tiket pesawat promo nih bsa kepoin promo tiket di tokopedia atau bisa ikutin agen travelling di Instagram.  Akhirnya, dengan menggunakan prinsip “CARI YANG PALING MURAH” alhasil kita mendapatkan tiket kereta dengan harga 260 ribu yaitu kereta jayabaya dan pulangnya 230 ribu yaitu kereta terusan. Kereta terusan adalah kereta dimana kita diharuskan transit terlebih dahulu di beberapa stasiun. Pada kasus ini, kami akan berhenti di stasiun tegal dan akan lanjut ke Kota Malang. pokoknya, dapet yang paling murah.

Permasalahan hotel kita juga mencari yang paling murah, dimana akhirnya kita mendapatkan hostel di daerah Sukhumvit, bangchak, Bangkok. Tebak berapa harga per orang yang kami dapatkan untuk penginapan 8 hari 7 malam? 540 ribu per orang!! Gila bukan?? Pokoknyaaa “CARI YANG PALING MURAH” tiket kereta sudah dipesan, hotel siap kita datangi.. menjelang hari H pun tiba..

48 jam sebelum keberangkatan.
Pada hari ini Senin, 28 Januari 2019 kami masih sibuk mengurusi perkuliahan, wawancara open recruitment untuk elvia dan lidia karena mereka Badan Pengurus Harian di salah satu Lembaga Kemahasiswaan di fakultas kami. Malamnya kita satu tim berkumpul untuk mengumpulkan informasi seputar apa yang telah kita lakukan dan akan kita lakukan. Akan tetapi, salah satu anggota kami yaitu avi sedang demam dan lidia sedang terkena radang dan sakit mata. Dooping berupa obat imboost pun dikerahkan untuk kita semua. “Jaga Kesehatan ya rek” kata Nabila, satu satunya anggota kami yang berasal dari Fakultas Kedokteran. InsyaAllah tahun depan sudah S.ked ya!

24 jam sebelum keberangkatan

Pada hari ini, Selasa 29 Januari 2019 kami baru saja menyiapkan bahan dan akan membuat prototype berupa mie. Mie yang akan kami bawa ke Bangkok merupakan mie dengan bahan dasar tepung sorghum yang ditambahi dengan glukomanan. Hal ini dikarenakan untuk membentuk tekstur mie yang lebih kenyal dan tidak mudah patah. Kami mengerjakannya pun baru pada malam hari sebelum keberangkatan tiba. Pada saat ini, lidia sudah bedrest dan hanya obat dan doa kami haturkan kepada saudari kita satu ini. Ohya! Pada saat ini saya juga terkena panas dan mual, sehingga kasurpun memanggil dengan diiringi laptop untuk mengerjakan full paper revisi guna keperluan mahasiswa berprestasi (wageslaahh, doakan ya!) pada hari inipun elin belum sempat packing. Oke!

Rabu, 30 Januari 2019

Hidup di Desa Orang (sebuah catatan pasca KKN) #part1

6 Januari 2019.

sebagai pengawal tahun baru yang baik, tahun ini akan terasa banyak berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. saya terbiasa menantang diri saya di awal tahun sejak 2 tahun yang lalu. menantang disini bukan dalam artian melakukan aktivitas hingga menjual nyawa, tidak. hanya saja melakukan segala kegiatan yang dapat memberimu pengalaman baru, segala aktvitas yang mmembuatmu keluar dari zona nyaman. hal kecil tapi konsisten. karena saya memang sedang krisis konsistensi dari tahun ke tahun. seperti diawal tahun 2016, saya menantang diri saya untuk mengerjakan soal setiap harinya minimal 10 soal dengan mata pelajaran apapun. karena waktu itu saya memang mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi. pada awal tahun 2017, tingkat percaya diri saya terhadap tulisan saya menurun drastis, hingga saya memutuskan untuk mengikuti challange #30haribercerita di instagram, dimana saya harus memposting minimal satu foto beserta caption setiap harinya. tidak ada hadiah, tidak ada apresiasi pihak kedua, hanya saja.. ingin melihat seberapa konsisten saya terhadap postingan saya. oke, ini sudah terlalu paaaannnjjjaaaannnggg untuk sebuah intro.

diawal tahun 2018 ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) Mahasiswa Berprestasi dari fakultas saya. terdengar hebat, bukan? "mahasiswa berprestasi" hah, itu hanyalah nama, toh pelaksanaannya hanya 2 minggu, daan memang menjadi sebuah tanggung jawab yang berat di masyarakat ketika kita membaca "mahasiswa berprestasi"

kegiatan KKN ini dilaksanakan di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. tidak jauh dari Universitas Brawijaya, hanya sekitar 2 jam tempuh perjalanan. Desa ini bukanlah desa yang jauh, terpelosok, tidak ada lampu, tidak.. perkembangan masyarakat mereka sudah tergolong maju. semua rumah sudah memiliki lantai yang berkeramik, ada beberapa diantaranya memiliki mobil, dekat dengan sarana umum seperti pasar, bank, dan ada toko retail yang namanya mengandung nama negara kita. hehe. 

yang kami ketahui mengenai desa ini hingga tanggal ini (6 Januari 2019) adalah mata pencaharian mereka adalah sebagai penderas nira serta pembuat gula merah. dimana biasanya, sang suami memancat pohon kelapa dengan tinggi kurang lebih 30 meter dan sang istri dengan setia menunggu dibawah untuk mendapatkan perolehan nira yang akan diolah menjadi gula kelapa. permasalahan utama yang akan kami angkat dalam KKN ini berupa pengawet untuk gula kelapa. ohiya, gula kelapa dan gula merah itu sama saja ya, kawan. program besar kami adalah untuk memperkenalkan dan mengajarkan cara penggunaan pengawet alami. hal ini dirasa penting karena pengawet buatan untuk gula kelapa bernama natrium meta bisulfit merupakan pengawet yang sangat berbahaya bagi tubuh terutama bagi pernafasan dan pencernaan. hanya sajaaa ternyata permasalahan itu tidak hanya sampai disitu saja, ternyata kami menghadapi rantai pemasok yang cukup rumit untuk pengawet berbahaya ini. 

sudah dulu, karena saya mengetik ini sedang berada di kereta Malang-Jakarta. see you next